f 03/27/17 ~ Urwatun Wursqa
  • Pondok Pesantren Mafaza Yogyakarta

    Sebuah Pondok pesantren yang ada di Yogyakarta, tempatku membangun karakter dan mental dengan ilmu agama yang diajarkan...

  • Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

    Sebuah kampus yang akan membangun kader pemimpin bangsa dan penegak hukum yang amanah dan dapat dipercaya http://uin-suka.ac.id/...

  • Kampus MAN Lab. UIN Yogyakarta

    Lembaga setingkat SMA, yang dalam lembaga itu aku memulai belajar berorganisasi, belajar bertanggung jawab, serta belajar menjadi pemimpin...

  • Kementrian Agama Republik Indonesia

    Salah satu kementrian yang ada dalam susunan penerintahan, yang suatu saat nanti aku akan menjadi pemimpin di Kementrian Agama Tersebut...

Senin, 27 Maret 2017

Situasi dan Kondisi Tasyri’ pada Masa Tabi’it Tabi’in (Abad Ke-2 sampai Ke-4 H)



Tasyri’ pada abad kedua Hijriah hingga abad keempat hijriah adalah masa Daulah Abbasiyah dimana pada masa ini umat islam mengalami kemajuan dalam berbagai bidang termasuk bidang hukum Islam atau tasyri’. Pasa priode ini muncul banyak ulama’ yang kemudian menjadi tokoh istinbath dari madzhab yang empat.
Pelaksanaan hukum pada masa ini mulai berjalan pada kekuatan yang sangat signifikan, mulai merambah ke wilayah yang luas, dan hukum Islam hampir menjadi kesatuan yang tumbuh sempurna. Sehingga hukum Islam berjaya yang di mana kaum muslimin tidak perlu bersusah payah dalam memahami bagian-bagiannya atau menguatkan keumuman dari hukum Islam tersebut.
Pada Masa ini, pengkodifikasian ilmu-ilmu hadis mengalami masa keemasan dimana muncul enam kitab yang menjadi buku induk[1], yaitu: Al-Jami’ Al-Shahih karangan Imam Al-Bukhari, Al-Jami’ Al-Shahih karangan Imam Muslim, Sunan An-Nasa’i, Sunan Abu Dawud, Jami’ Al-Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah.


[1] Abdul Majid Khon, Ikhtisat Tarikh Tasyri’, hlm. 98