Korupsi pasti tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Begitu banyak kasus korupsi di Indonesia, mulai dari kalangan bawah sampai kalangan elite, dari kepala desa sampai pejabat tinggi pemerintahan.
Korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan badan usaha lainnya), untuk kepentinagan pribadi ataupun golongan.[1]
Kebanyakan pelaku korupsi adalah orang-orang yang berpendidikan tinggi, yang secara sengaja memanfaatkan ilmu dan jabatannya untuk memperkaya dirinya sendiri ataupun untuk memperkaya suatu golongan atau orang yang dianggapnya penting atau dikasihi.
Di era demokrasi saat ini, korupsi akan menghambat pertumbuhaan ekonomi Indonesia dan kesejahteraan rakyat. Penyebab korupsipun bermacam-macam,antara lain tuntutan ekonomi,yaitu rendahnnya penghasilan yang diperoleh daripada pengeluaran, imam yang lemah, lemahnya penegakan hukum, kurangnya sosialisasi penyuluhan kepada masyarakat akan dampak korupsi baik bagi diri sendiri maupun orang lain dan Negara Indonesia.[2]
Semakin marak tindak pidana korupsi, tentunya akan memberikan dampak yang begitu besar bagi kehidupan bangsa Indonesia. Salah satu dampak yang akan dirasakan adalah dibidang kesejahtertaan umum, yaitu akan menimbulkan budaya korupsi bagi masyarakat Indonesia, dan kemiskinan akan semakin tinggi.
Yang sekarang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara menanggulangi atau mengatasi korupsi yang semakin merajaleladi negeri tercinta ini?. Tentu saja bukan perkara yang mudah untuk mengatasi korupsi di negeri ini, namun setidaknya kita mengupayakan pemberantasan korupsi mulai dari diri kita sendiri.
Selain hal tersebut, pilihlah pemimpin yang amanah, yang selalu melaporkan harta kekayaan penyelenggaraan negara, menggalakkan gerakan nasional transparansi,mengumumkan anggaran secara terbuka dan pelibatan komponen masyarakat dalam perencanaan.[3]
[1] “Korupsi” diakses dari http://kbbi.web.id/korupsi, 24 Agustus 2016, pukul 05.30
[2] “ 5 Faktor Penyebab Korupsi” Al-Fikri, diakses dari multiajaib.blogspot.co.id, 24 Agustus 2016, pukul 05.40
[3] “Lima Langkah Pteventif Memberantas Korupsi”. Drs. Suparlan, M.E, suparlan.com, diakses pada 26 Agustus 2016, pukul 06.05
0 komentar:
Posting Komentar