Mekah memiliki beberapa nama. Dan nama-nama tersebut telah disebutkan di dalam Alquran. Nama Mekah sendiri disebutkan dalam surat al-Fath:
وَهُوَ الَّذِي كَفَّ أَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ عَنْهُمْ بِبَطْنِ مَكَّةَ مِنْ بَعْدِ أَنْ أَظْفَرَكُمْ عَلَيْهِمْ ۚ وَكَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا
“Dan Dialah yang menahan tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan (menahan) tangan kamu dari (membinasakan) mereka di tengah kota Mekah sesudah Allah memenangkan kamu atas mereka, dan adalah Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS:Al-Fat-h | Ayat: 24).
Dalam surat al-Balad, Allah ﷻ berfirman,
لَا أُقْسِمُ بِهَٰذَا الْبَلَدِ
“Aku benar-benar bersumpah dengan al-Balad (Mekah).” (QS:Al-Balad | Ayat: 1).
Dinamakan Balad karena ia berada di tengah negeri.
Nama lainnya terdapat dalam surat al-Isra, kota ini dinamakan Masjid al-Haram. Allah ﷻ berfirman,
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha…” (QS:Al-Israa’ | Ayat: 1).
Pada malam isra mi’raj Rasulullah ﷺ bermalam di rumah Ummu Hani binti Abi Thalib. Kemudian dari sanalah beliau berangkat. Dari peristiwa ini, tanah haram Mekah disebut Masjid al-Haram. Meskipun ada ulama lain yang mengatakan bahwa beliau benar-benar berangkat isra dari Masjid al-Haram menuju Masjid al-Aqsha. Allahu a’lam.
Nama lain Mekah adalah Bakah. Sebagaimana tersebut di dalam surat Ali Imran.
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكاً
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah…” (QS:Ali Imran | Ayat: 96).
Disebut dengan Bakah karena ia telah membuat tunduk orang-orang yang sombong.
Mekah juga dinamakan Ummul Qura. Sebagaiman dijelaskan dalam surat al-An’am. Allah ﷻ berfirman,
وَهَٰذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ مُصَدِّقُ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَلِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَىٰ وَمَنْ حَوْلَهَا ۚ
“Dan ini (Alquran) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya…” (QS:Al-An’am | Ayat: 92).
Disebut Ummul Qura, karena kedudukan Mekah lebih mulia dan lebih agung dibanding kota-kota atau daerah-daerah lainnya. Di dalamnya terdapat Baitullah.
Mekah juga disebut dengan Ma’ad. Seperti termaktub dalam surat al-Qashash. Allah ﷻ berfirman,
إِنَّ الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لَرَادُّكَ إِلَىٰ مَعَادٍ ۚ
“Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Alquran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke Ma’ad (tempat kembali)…” (QS:Al-Qashash | Ayat: 85).
Kata Ma’ad dalam ayat ini memiliki beberapa tafsiran. Di antara tafsirannya adalah ayat ini memberikan kabar gembira bahwasanya Rasulullah ﷺ akan kembali ke Mekah dengan menaklukkannya. Sebagaimana dijelaskan oleh Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya. Karena kata Ma’ad maknanya adalah tanah kelahiran. Dan tanah kelahiran Nabi ﷺ adalah Mekah.
Mekah juga dinamakan dengan Balad al-Amin (negeri yang aman). Disebut demikian karena di Mekah diharamkan peperangan dan Dajal tidak bisa memasukinya. Nama ini tersebut dalam surat at-Tin:
وَهَٰذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ
“Dan demi kota (Mekah) ini yang aman.” (QS:At-Tiin | Ayat: 3).
Dengan demikian di antara nama atau sebutan untuk Kota Mekah adalah:
- Mekah,
- Al-Balad,
- Masjid al-Haram,
- Bakah,
- Ummul Qura,
- Ma’ad,
- Balad al-Amin.
Banyaknya nama menunjukkan kemuliaannya. Karena nama-nama tersebut memiliki arti dan sifat yang dimilikinya.
Daftar Pustaka:
– http://lite.islamstory.com
– http://quran.ksu.edu.sa/tafseer
– http://lite.islamstory.com
– http://quran.ksu.edu.sa/tafseer
0 komentar:
Posting Komentar